Senin, 17 Februari 2014

Gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau 212 kali, status waspada II

Kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda, sepanjang Sabtu mencapai 212 kali. Untuk itu, status gunung tersebut masih dinyatakan waspada level II.

"Kami meminta masyarakat pesisir Banten tenang, karena kegempaan itu tidak menimbulkan gelombang tsunami," kata Kepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton S Pambudi, seperti dilansir Antara, Sabtu (15/2)

Anton menjelaskan, kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau 212 kali itu di antaranya vulkanik A (dalam) 3 kali, vulkanik (dangkal) 177 kali, dan embusan 32 kali. Selain itu, kondisi Gunung Anak Krakatau diselimuti kabut tebal akibat vulkanik kegempaan tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat, juga telah mengingatkan nelayan maupun warga dilarang mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda karena sangat membahayakan. "Kami hanya memberikan rekomendasi 1,5 kilometer dari titik gunung merapi itu," kata Anton.

Menurut dia, jika mendekati kawasan Anak Krakatau dan terkena lontaran bebatuan pijar lava tentu akan berbahaya dan kemungkinan bisa meninggal. Hal itu karena suhu batu pijar tersebut antara 600 sampai 800 derajat Celcius.

"Saya kira kegempaan vulkanik dalam dan dangkal dan embusan relatif normal dan dinyatakan status waspada level II," jelasnya.

Sementara itu, sejumlah pengelola obyek wisata Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, mengaku selama ini pesisir pantai aman dan tidak berpengaruh terhadap aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau. "Saya seperti biasanya saja dan tidak takut menyusul aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau," kata Yanto (45) seorang pengelola obyek wisata pantai Carita, Kabupaten Pandeglang.

sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/gempa-vulkanik-gunung-anak-krakatau-212-kali-status-waspada-ii.html

0 komentar:

Posting Komentar